Kamis, 08 Juli 2010

"Saatnya Menggali Potensi Kekayaan Laut Maluku"

JAKARTA. Pemerintah berharap banyak pada ajang Sail Banda 2010. Selain diharapkan mampu memacu bertambahnya jumlah wisajawan ke Maluku, ajang ini juga diharapkan mampu mengerek bisnis kelautan dan perikanan di Maluku.

Data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menunjukkan perairan Maluku memiliki potensi perikanan yang besar, yaitu sekitar 1,64 juta ton per tahun. Beberapa komoditas perikanan yang bisa dikembangkan di kawasan ini, antara lain ikan pelagis, pelagis kecil, demersal, ikan karang, udang dan cumi-cumi. "Rumput laut juga berpotensi dikembangkan disini," kata Aji Sularso, Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) di Jakarta (6/7).

Sebagai informasi, kegiatan Sail Banda akan berlangsung dari 21 Juli-17 Agustus 2010. Selain mempromosikan keindahan alam Maluku, salah satu agenda kegiatan ini ada-lah mempertemukan pebisnis Australia dengan pebisnis Indonesia. "Tujuannya, agar pengusaha Australia menanamkan modal ke Indonesia bagian timur seperti Ambon dan sekitarnya," imbuh Aji.


Bulan lalu, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad dan Gubernur Maluku menandatangani MoU peningkatan produksi perikanan di daerah tersebut. Harapannya, investor Australia bakal tertarik membuka industri pengolahan ikan. "Laut Arafura merupakan salah satu lumbung ikan bisa jadi potensi untuk meningkatkan perekonomian Maluku," ujar Fadel.

Membuka Jalur Penerbangan

Untuk menarik minat investor Australia, pemerintah Indonesia dan Australia telah menjajaki kemungkinan pembukaan jalur penerbangan langsung dari Darwin ke Ami "Target kami, setelah Sail Banda ini akan segera dibuka jalur penerbangan langsung yang melayani Ambon ke Darwin," imbuh Aji.

Selain itu, pemerintah juga mengembangkan rute penerbangan lokal dari Ambon ke Banda Neira dengan maskapai penerbangan Buana Air. "Sudah ada penerbangan tiga kali seminggu, ke depan kemungkinan dibuat setiap hari dalam satu minggu," kata Aji.

Pemerintah berharap pelaksanaan Sail Banda 2010 mampu mendatangkan pendapatan yang besar bagi Provinsi Maluku. Pasalnya, hal serupa terjadi pada provinsi Sulawesi Utara saat berlangsungnya Sail Bunaken 2009. Berdasar data KKP, pada waktu itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara mampu meraup pendapatan sebesar Rp 3 triliun. Transaksi perbankan yang selama ajang Sail Bunaken 2009 mencapai 21.000 transaksi per hari dengan nilai Rp 446 miliar per hari. Sebelum Sail Bunaken 2009, jumlah transaksi per hari di kawasan tersebut hanya 18.000 transaksi dengan nilai maksimal Rp 253 miliar per hari.

Sail Bunaken juga suksesmenggaet turis asing. Pada tahun dilaksnakannya Sail Bunaken, yakni 2009, jumlah turis, asing mencapai 78.203 orang, meningkat lebih dari 100% dibanding 32.760 orang di tahun 2008. Sail Banda juga diperkirakan bankal menarik minat turis asing. Untuk pelaksanaan Sail Banda saja, "Diperkirakan akan datang 6.000 orang turis," ujar Aji.
Asnil Bamban! Amri



Sumber: Harian Kontan 08 Juli 2010,hal.15

Tidak ada komentar:

Posting Komentar